WAMENA, MJ News – Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Jayawijaya bersama Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) menggelar kegiatan edukasi dan penguatan komunitas di Aula Siloam Wamena, Kamis (7/8/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Bersama Lebih Kuat: Merajut Harapan, Menggapai Sehat.”
Hadir sebagai narasumber, Dr. Theresia Resubun, SKM., M.Kes., yang menekankan pentingnya kegiatan edukasi publik seperti ini dalam upaya menanggulangi penyebaran HIV di Kabupaten Jayawijaya.
“Edukasi kepada masyarakat sangat penting, terutama terkait penanggulangan HIV. Pemberdayaan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) menjadi ujung tombak dalam menyampaikan informasi dan saling mendukung antar sesama ODHA (Orang dengan HIV/AIDS),” ujar Dr. Theresia.
Ia menjelaskan bahwa KDS memiliki peran strategis karena berada di tingkat akar rumput dan menjadi jembatan informasi antara ODHA dan layanan kesehatan. Dalam kelompok ini, para anggotanya dapat berbagi pengalaman, memberikan dukungan moral, dan memperkuat semangat hidup sehat.
“Saat ini, keberadaan KDS di Jayawijaya masih terbatas. Namun kami berharap ke depan bisa dibentuk di setiap puskesmas, agar pendampingan terhadap ODHA semakin merata dan efektif,” jelasnya.
Sementara itu, Mei Haumahu, seorang aktivis kemanusiaan di bidang kesehatan, menyoroti pentingnya menjaga kesehatan mental bagi orang dengan HIV. Ia menyampaikan bahwa banyak ODHA mengalami penolakan terhadap status mereka saat pertama kali didiagnosis, yang berdampak besar pada kondisi psikologis mereka.
“Di awal, banyak yang menolak kenyataan bahwa mereka positif HIV. Karena itu, saya memberikan materi ini agar teman-teman tahu cara mengelola kesehatan mental mereka. Ketika secara emosional mereka bisa menerima diri, maka mereka bisa minum obat dengan teratur dan hidup sehat. Mereka memang tidak bisa sembuh, tapi bisa tetap sehat dan menjalani kehidupan secara normal,” ujar Mei.
Menurutnya, kesehatan mental yang baik sangat memengaruhi kualitas hidup ODHA, termasuk dalam menjalani peran sosial seperti menjadi orang tua atau bekerja. “Seorang ibu rumah tangga misalnya, jika mentalnya baik, dia bisa tetap merawat anak-anaknya dengan penuh tanggung jawab, meskipun hidup dengan HIV,” tambahnya.
Ketua KPA Kabupaten Jayawijaya, Beni Wetipo, menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini dan menegaskan komitmen pihaknya untuk terus memperkuat kapasitas komunitas serta layanan dukungan bagi ODHA di wilayah tersebut.
“Kami di KPA sangat mendukung kegiatan ini karena memberikan ruang bagi teman-teman ODHA untuk belajar, berbagi, dan memperkuat solidaritas. Kegiatan seperti ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tapi juga menumbuhkan harapan dan keberanian bagi mereka untuk terus hidup sehat dan produktif,” kata Beni Wetipo.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya berupaya mendorong pembentukan KDS di seluruh puskesmas sebagai bagian dari strategi layanan terdesentralisasi, agar setiap ODHA bisa mendapatkan pendampingan yang mudah diakses dan berkelanjutan.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat pemahaman masyarakat, membangun dukungan lintas komunitas, dan mendorong peningkatan kualitas layanan penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Jayawijaya.(*)