Ninawene Media Jayawijaya

KPAD Jayawijaya Gelar Sosialisasi Bahaya HIV/AIDS untuk Mahasiswa Baru STIPER Petra Balim Wamena

Saat KPAD Jayawijaya Gelar Sosialisasi Bahaya HIV/AIDS untuk Mahasiswa Baru STIPER Petra Balim Wamena - Ewekena/MJ News

WAMENA, MJ News – Komisi Penanggulangan AIDS (KPAD) Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, terus gencar melakukan edukasi dan pencegahan penularan HIV/AIDS di kalangan generasi muda. Salah satu langkah nyata itu terlihat saat KPAD menggelar sosialisasi bahaya HIV/AIDS di kampus Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Petra Balim Wamena, Rabu (13/8/2025).

Sosialisasi ini dipimpin oleh Beni Wetipo, ketua KPAD Jayawijaya yang hadir langsung memberikan materi kepada para mahasiswa dan mahasiswi, khususnya mahasiswa baru yang tengah mengikuti kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK). Dalam penyampaiannya, Beni menegaskan pentingnya pemahaman sejak dini tentang pencegahan HIV/AIDS, terutama bagi generasi usia produktif.

“Materi hari ini kami berikan untuk mahasiswa baru agar mereka memahami pentingnya pencegahan HIV/AIDS. Program edukasi ini sudah kami jalankan di beberapa sekolah dan perguruan tinggi di Jayawijaya. Kebetulan hari ini kami diundang STIPER untuk mengisi materi,” ujar Beni.

Ia menjelaskan, mahasiswa termasuk kelompok yang rawan terpapar HIV karena berada pada fase usia yang mulai mengenal kebebasan pergaulan. Menurutnya, pengetahuan yang benar tentang cara penularan, gejala, dan pencegahan HIV menjadi bekal penting agar mereka mampu melindungi diri.

“Usia-usia seperti ini sangat penting memahami pola pencegahan HIV/AIDS dan bahaya penyakit menular lainnya. Karena mereka sudah berada di tingkat mahasiswa, kesadaran diri harus semakin tinggi,” jelasnya.

Selain memaparkan data dan fakta tentang HIV/AIDS, Beni juga mengajak mahasiswa untuk berperan aktif menjadi agen penyebar informasi di lingkungan masing-masing. Ia menekankan, upaya pencegahan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif masyarakat, termasuk kalangan muda.

Dosen Kemahasiswaan STIPER Petra Balim Wamena, Erinus Mosip, menyambut positif dan mengapresiasi kehadiran KPAD Jayawijaya. Menurutnya, materi yang disampaikan sangat relevan dan bermanfaat, khususnya untuk mahasiswa baru yang sebagian besar berasal dari kampung dan belum banyak mendapat informasi terkait HIV/AIDS.

“Materi tadi sangat penting, karena generasi yang ada saat ini bisa hancur jika tidak memahami dengan bijak. Banyak mahasiswa baru berasal dari kampung dan mereka masih buta tentang HIV/AIDS,” kata Erinus.

Ia menambahkan, kondisi pergaulan generasi saat ini sangat rentan terhadap perilaku berisiko, sehingga perlu diberikan pemahaman sejak awal. “Kita sudah tahu sendiri bagaimana pergaulan generasi sekarang. Ada banyak hal negatif yang bisa menyeret mereka, dan sosialisasi seperti ini adalah langkah awal untuk mencegah mereka menjadi korban,” ujarnya.

Erinus berharap kerja sama dengan KPAD Jayawijaya dapat terus berlanjut di masa mendatang. Menurutnya, sinergi antara lembaga pemerintah dan institusi pendidikan sangat penting untuk membangun kesadaran kolektif terkait kesehatan reproduksi dan pencegahan penyakit menular.

“Terima kasih kepada KPAD Jayawijaya yang telah hadir dan membawakan materi ini. Harapan kami ke depan, kerja sama seperti ini bisa dilakukan lagi secara rutin,” pungkasnya.

Foto Bersama Usai KPAD Jayawijaya Gelar Sosialisasi Bahaya HIV/AIDS untuk Mahasiswa Baru STIPER Petra Balim Wamena – Ewekena/MJ News

KPAD Jayawijaya selama ini memiliki program rutin sosialisasi pencegahan HIV/AIDS yang menyasar kelompok usia produktif, mulai dari tingkat sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Program ini tidak hanya membahas HIV/AIDS, tetapi juga edukasi tentang penyakit menular seksual lainnya, pola hidup sehat, dan penguatan perilaku positif di kalangan remaja.

Data terakhir dari KPAD menunjukkan bahwa tingkat penularan HIV di Papua masih menjadi tantangan serius. Faktor rendahnya kesadaran, minimnya informasi di daerah pedalaman, dan perilaku berisiko menjadi penyebab utama kasus baru.

Melalui kegiatan seperti di STIPER Petra Balim Wamena, KPAD berharap mahasiswa mampu menjadi perpanjangan tangan dalam menyebarkan informasi yang benar di keluarga dan komunitas mereka. Dengan begitu, kesadaran akan bahaya HIV/AIDS dapat meluas hingga ke wilayah-wilayah terpencil di Jayawijaya dan Papua Pegunungan.(*)

Exit mobile version