WAMENA, MJ News, Bupati Jayawijaya, Atenius Murip, S.H., M.H menekankan pentingnya kehadiran Aparatur Sipil Negara (ASN) setiap hari kerja, proaktif memberikan data dan informasi kepada tim BPK dan melepaskan 15 calon mahasiswa kedokteran Jayawijaya ke Palopo, Sulawesi Selatan, Kamis, 4 September 2025.
Setelah menerima laporan dari ketua group tentang kekuatan ASN pada setiap dinas, Bupati menekankan tiga hal penting untuk menjadi perhatian.
Bupati Atenius dalam sambutan meminta ASN untuk wajib hadir setiap jam kerja, “laporan masing-masing dinas menyebutkan bahwa banyak juga yang tidak hadir atau masuk kantor tanpa keterangan. Sebenarnya mereka ini ada dimana, kenapa malas ke kantor, padahal tiap bulan terima gaji. Kepala dinas wajib kontrol para ASN-nya, kami ini di gaji negara untuk melayani masyarakat. Kalau kehadiran saja minim, bagaimana pelayanan publik bisa maksimal. Mohon diperhatikan. Jadi anggota saya para ASN yang sakit, ijin belajar, kunjungan kerja keluar tolong kasih naik info ke group WA dinas masing-masing supaya kepala dinas tahu keberadaan kalian,” ujar Bupati Jayawijaya.
Selanjutnya, berkaitan dengan mendukung tugas dan tanggungjawab kita di kantor, Bupati berpesan agar sportif dalam menyediakan data yang dibutuhkan oleh BPK, “pelaporan pertanggungjawaban pekerjaan, yang dimonitor, ditanya oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), prospek kemajuan permintaan data dan hal-hal lain termasuk asset tempat kerja, itu terkesan sangat lambat sampai dengan hari ini. Saya ikuti digroup, Pak Sekda, As.1, kepala BPKAD terus mengingatkan, tetapi pelaksanaan sangat lambat. Saya minta seperti ini tolong segera direspon. Kembali pimpinan OPD untuk meneruskan dan menegaskan ini kepada bawahannya, jangan berhenti sampai situ” tegasnya.
Salah satu penegasan Bupati Jayawijaya adalah keberangkatan calon mahasiswa kedokteran Jayawijaya di Palopo, Sulawesi Selatan, “kita saksikan pada pagi ini yang berpakaian putih hitam telah diseleksi oleh Dinas Kesehatan dan tim dari beberapa orang dan yang terpilih ada 15 orang. Hari ini kita akan melepaskan mereka kuliah kedokteran ke Universitas yang ada di Palopo. Kita mendoakan mereka agar saat pulang nanti sudah bergelar dokter untuk masyarakat Jayawijaya,” tutup Bupati.