WAMENA, MJ News, Agnes Kossay, Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia Papua Pegunungan (Kormi), Samuel Pigay, Ketua Himpunan Lahir Besar Wamena (Hi-Labewa) dan Koordinator Lomba Tari Yospan, Sammy Rumbino berharap agar kegiatan positif seperti Tari Yosim Pancar menjadi program berkelanjutan pemerintah, Senin, 18 Agustus 2025.
Ketua Kormi, Agnes Kossay mengaku Tari Yospan adalah salah satu program dibawah Kormi yang wajib dikawal, “Yospan merupakan salah satu tari kreasi yang berada dibawah naungan Kormi, yaitu dibawah Inorgi, IOSKI. Untuk itu, Kormi wajib memberi dukungan dan terlibat penuh dalam penyelenggaraannya” ungkapnya melalui pesan text.
Kossay berharap, “olahraga masyarakat seperti Yospan dapat dilestarikan dan dikembangkan di kabupaten Jayawijaya khususnya dan Papua Pegunungan umumnya. Karena dengan kegiatan positif seperti ini masyarakat dapat berpartisipasi dan menghindari hal-hal negatif”tutupnya.
Dalam sambutan pada kegiatan lomba tari Yospan, Samuel Pigay, ketua Hi-Labewa menyampaikan pesan moral kepada seluruh Labewa dan hadirin ”kami pengurus Hi-Labewa akan terus mendorong kegiatan positif seperti ini, kegiatan ini lanjut terus. Ini cara kita menjaga kota ini, mendukung pemerintahan saat ini. Bapak Bupati, bila perlu kami pesan lomba tari Yospan diadakan setiap bulan atau tiga bulan sekali” pungkasnya yang disambut dengan aplaus dan sorak sorai.
Pigay juga berpesan kepada para pelatih agar kedepan tidak menggunakan musik rekaman, “para pelatih mohon perhatikan, untuk kedepan pakai alat musik asli seperti ini, gitar, bas, dan lain-lain, bukan pakai rekaman seperti hari ini” tambahnya.
Selain itu, Sammy Rumbino, koordinator Lomba Tari Yospan dalam rangka HUT RI ke-80 Kabupaten Jayawijaya tahun 2025 mengapresiasi kebijakan Bupati yang memiliki dampak positif ini, “secara khusus kami sampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sungguh kepada bapak Bupati kabupaten Jayawijaya yang telah memprakarsai rencana pelaksanaan kegiatan lomba “Tari Yosim Pancar” sebagai bagian dalam menciptakan kebersamaan sebagaimana makna “Bhinneka Tunggal Ika” ungkapnya.
Lanjut Rumbino, “kiranya kegiatan ini mengingatkan kita untuk menghargai Seni dan Budaya yang kita miliki sebagai warisan leluhur/pendahulu kita dan sekaligus sebagai wahana untuk menjalin persaudaran diantara kita ditanah ini.” tambahnya.
Menurut Rumbino, kegiatan positif seperti ini apalagi berkaitan dengan pelestarian budaya yang melekat dengan jati diri orang Papua, semoga terus menjadi agenda rutin pemerintah “tari Yospan dan lainnya yang melekat dengan budaya kita Papua, harap menjadi perhatian pemerintah dan berbagai pihak untuk dilaksanakan agar tidak hilang dengan pengaruh globalisasi yang gencar ini” tutupnya.