WAMENA, MJ News, Bupati Jayawijaya Atenius Murip, SH., MH, Asisten II Provinsi Papua Pegunungan, Elai Giban, bersama rombongan yang terdiri dari pimpinan OPD, tokoh agama, pemuda menghadiri Konferensi III, Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Sumunikama, Klasis Pugima, Distrik Itlayhisage, Rabu, 29 Oktober 2025.
Pada sebuah kesempatan Doa Penutup oleh hamba Tuhan, sekaligus ketua Sinode, sebuah suara tersirat dan tersentang di Hati Bapak Bupati menyoal diskusi penyatuan Kingmi yang terbagi menjadi tiga.
“Ketika ketua sinode berdoa penutup, ada satu kalimat yang tersirat dan terpikir di pikiran saya maka saya tergerak untuk sampaikan sekarang” ucap Bupati Murip.
Lanjut Bupati menjelaskan pengalaman sejak kecil ketika gereja Kemah Injil tetap menjadi satu, “Saya sudah hampir 27 tahun ada di Jawa. Sejak awal sampai kami masih kecil-kecil, Kingmi hanya satu. Setelahnya kami kembali lagi, Kingmi sampai sekarang mungkin sudah ada tiga, misalnya GKI P, GKI I dan muncul lagi satu gereja Masehi” jelasnya.
Bupati kemudian menjelaskan kepada anggota jemaat peserta Konferensi III tentang suara yang muncul tiba-tiba tadi “suara apostolik” dikorelasikan dengan tema kegiatan ini,
“Konferensi III Kingmi di Sumunikma tahun 2025 ini mengusung tema “Berubah untuk Menjadi Kuat”. Suara tadi itu masih dalam ingatan yang kuat, bahwa Kingmi tidak boleh terbagi-bagi lagi tapi cukup satu seperti harapan kita semua tadi, dan nama yang muncul itu adalah Gereja Kemah Injil Indonesia di Tanah Papua. Kita berubah untuk menjadi lebih kuat sesuai dengan tema” terangnya.
Harap Bupati, suara ini datang dari Sumunikama, tempat terbitnya matahari dan perkembangan gereja Kingmi mula-mula, maka kalau itu memang dari suara Roh Tuhan, makah terjadilah. Untuk persatuan urusan Tuhan dan Gereja. Dari Bukit Sumunikama bersama pancaran sinar matahari yang menyinari bumi Lembah Baliem, semoga pesan ini akan tersampaikan kepada seluruh pesolok Jayawijaya.
Pada kesempatan Konferensi III Kingmi Klasis Pugima, Koordinator Jayawijaya, Bupati Jayawijaya menepati janji iman ketika hadir pada peresmian gereja sebelumnya mengenai alat musik. Bantuan alat musik berupa, gitar, keyboard, dram dan lainnya.
Selain itu, Bupati membantu panitia dalam penyelenggaraan kegiatan dalam bentuk dana Rp 100.000.000,00 (Seratus Juta Rupiah).
Usulan program untuk Pembangunan Aula Gereja serta pemeliharaan dan peningkatan jalan, Bupati berpesan untuk terus dukung dalam doa. Untuk Gereja bisa dimaksimalkan dengan potensi alam yang ada disekitar Sumunikama tapi kita tidak janji waktunya. Termasuk untuk peningkatakan jalan. Mohon dukung terus dalam Doa.
Pesan Bupati, kiranya kegiatan Konferensi III yang akan berlangsung selama tiga hari, 29-31 Oktober, dapat memutuskan kebijakan yang baik berkaitan dengan pelayanan, pemerintahan, kader serta hal penting lainnya.
Selanjutnya, Gereja Kemah Injil dari Lembah Baliem akan terus memberkati kita semua, baik masyarakat, pemuda di Jayawijaya bahkan seluruh tanah Papua. (MJ.MW).

