WAMENA, MJ NEWS – Sebanyak 80 anggota Polisi Baliem mengikuti upacara penutupan program pembinaan fisik, karakter, dan wawasan kebangsaan yang digelar hari ini, Sabtu, 13 Juli 2025, pukul 15.00 WIT di Gereja GKI Lahai Roi, Hom Hom, Distrik Hubikiak, Kabupaten Jayawijaya.
Program pembinaan ini merupakan inisiatif Pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk memperkuat kapasitas personel Polisi Baliem yang direkrut dari 40 distrik di wilayah tersebut. Masing-masing distrik mengirimkan dua pemuda terbaik untuk dilatih secara intensif selama satu minggu oleh Kodim 1702/Jayawijaya dan Polres Jayawijaya.
Bupati Jayawijaya, Atenius Murip, yang hadir sebagai narasumber dalam acara penutupan, mengapresiasi kemajuan yang telah dicapai para peserta selama masa pembinaan.
“Awalnya mereka datang dengan kondisi tidak teratur — sikap egois, penampilan tidak rapi, rambut gondrong, dan terlihat lebih tua dari usia sebenarnya. Tapi setelah satu minggu pelatihan, mereka menunjukkan perubahan yang signifikan,” ujar Bupati Murip.
Ia menambahkan, selain fisik dan kedisiplinan yang terbentuk, rasa kebersamaan di antara peserta kini tumbuh kuat.
“Mereka sudah siap mengemban tugas dan tanggung jawab baik dari pemerintah maupun masyarakat, tidak hanya di Jayawijaya tetapi juga di ibu kota Provinsi Papua Pegunungan,” lanjutnya.
Tugas dan Peran Polisi Baliem
Dalam keterangannya, Bupati Murip merinci sejumlah tugas konkret yang akan diemban oleh para anggota Polisi Baliem (juga disebut Satpol Baliem), antara lain:
- Menjaga ketertiban kota dari pagi hingga malam, termasuk patroli rutin di dalam dan sekitar Kota Wamena.
- Mendukung tugas aparat Kepolisian, TNI, dan Satpol PP dalam penegakan hukum dan ketertiban.
- Melakukan razia dan penindakan terhadap peredaran minuman keras lokal, narkoba, dan senjata tajam.
- Mengidentifikasi pelaku kejahatan berdasarkan pengetahuan lokal, karena tiap anggota berasal dari distrik masing-masing.
- Menegakkan peraturan daerah (Perda) dan Peraturan Bupati (Perbup) terkait keamanan dan ketertiban.
- Melaksanakan patroli dan penyisiran di titik-titik rawan seperti pasar, jalan protokol, serta kawasan yang berpotensi terjadi gangguan keamanan.
- Bertugas sesuai jam kerja yang ditentukan, namun tetap siaga dalam mendukung operasi keamanan gabungan jika diperlukan.

Menurut Bupati, Satpol Baliem akan menjadi garda terdepan dalam tindakan preventif (pre-emptive action), terutama untuk menangani kasus kejahatan ringan seperti pencurian, perampokan, atau peredaran miras di lingkungan warga. Namun demikian, keberadaan Satpol Baliem tidak menggantikan fungsi TNI/Polri, melainkan bersinergi untuk menciptakan rasa aman.
Harapan Pemkab Jayawijaya
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya berharap para personel yang telah dibina mampu membawa semangat kedisiplinan dan kerja sama ke tengah masyarakat. “Keberadaan mereka adalah bagian dari strategi peningkatan respons keamanan untuk memastikan situasi Wamena tetap kondusif,” ujar Bupati.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, aparat, dan pemerintah dalam menjaga ketertiban serta menciptakan rasa aman di wilayah Pegunungan Tengah Papua.(*)