WAMENA, MJ News, Bupati Jayawijaya, Atenius Murip, S.H., M.H membuka kegiatan Konsultasi Publik Rancangan Awal (Ranwal) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Jayawijaya Tahun 2025 – 2029 didampingi Plt. Sekda, Wakil Ketua I DPRD dan Kabid. BAPPERIDA Provinsi Papua Pegunungan, di Aula Wio Lantai 1, kantor Bupati, Rabu, 20 Agustus 2025.
Bupati Jayawijaya menyampaikan 7 isu strategis yang dihadapi pada kehidupan sehari-hari dalam sambutan pembukaan Ranwal RPJM Kabupaten Jayawijaya Tahun 2025 – 2029, ”dari hasil pembangunan yang telah dilaksanakan dapat diidentifikasi 7 isu strategis pembangunan di kabupaten Jayawijaya: Masih rendahnya akses dan kualitas pendidikan terutama untuk menuntaskan pendidikan rata-rata lama sekolah selama 9 tahun; Belum optimalnya pelayanan kesehatan masyarakat; Peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat; Peningkatan stabilitas wilayah dan daya tahan masyarakat; Kurang optimalnya tata kelola pemerintahan pelayanan masyarakat sebagai dampak pembentukan provinsi Papua Pegunungan sebagai Daerah Otonomi Baru; Kurang terpenuhinya kualitas infrastruktur; dan penurunan kualitas lingkungan hidup serta terdapat potensi bencana yang belum sepenuhnya diantisipasi dengan upaya mitigasi dan adaptasi yang komprehensif” ujar Bupati.
Dari pemetaan kondisi realita diatas sekaligus sebagai pemenuhan pada kampanye-kampanye politik tentang titik pembangunan kota baru, maka menurut Bupati, dalam RPJMD ini dirumuskan 10 titik lokus pembangunan, “adapun untuk pembangunan lima tahun kedepan fokus pembangunan kita di kabupaten Jayawijaya ada di 10 titik distrik sebagai lokus penetrasi pembangunan yaitu, distrik Wamena, Assolokobal, Pelebaga, Kurulu, Wollo, Bolakme, Asologaima, Hubikosi, Walelagama dan Ibele. Harapannya adalah tidak hanya distrik Wamena yang maju tetapi pembangunan dirasakan juga semua distrik” ungkap orang nomor 1 kabupaten ini.
Bupati juga memberikan penekenan pada beberapa bidang yang harus menjadi perhatian serius oleh para pimpinan OPD dan direncanakan dalam RPJMD kabupaten Jayawijaya tahun 2025 – 2029, “infrastruktur sebagai dukungan aksesibilitas dalam pengembangan ekonomi masyarakat, baik jalan, jembatan, kawasan wisata, termasuk kawasan perkotaan serta pasar yang menjadi penyokong perekonomian rakyat” sambungnya.
Menurut Bupati Murip, koordinasi dan kerja sama antara pemerintah kabupaten Jayawijaya dengan pemerintah provinsi Papua Pegunungan sangat penting karena sudah menjadi Ibu Kota provinsi dan ikon Papua Pegunungan,”saya sampaikan untuk menjadi perhatian kita bersama dalam hal ini kepala BAPPEDA (BAPPERIDA) provinsi Papua Pegunungan agar program pembangunan strategis provinsi Papua Pegunungan tahun 2025 – 2029 tetap menopang peningkatan SDM yaitu jaminan kesehatan dan beasiswa pendidikan perguruan tinggi. Demikian juga pembangunan infrastruktur terminal angkutan darat Tipe B serta Pembangunan infrastruktur lainnya” lanjut Bupati
Diakhir sambutan Bupati berpesan,”sekalig lagi saya berharap agar kita semua untuk dapat memberikan saran dan masukan yang konstruktif, agar dokumen ini tidak hanya formalitas, tetapi benar-benar menjadi peta jalan Pembangunan Jayawijaya lima tahun mendatang” tutupnya.
Usai sambutan bupati dan pembukaan kegiatan, dilanjutkan dengan pemaparan materi atau pandangan dari setiap pemangku kepentingan, yaitu lembaga legislatif, Kabid. BAPPERIDA Provinsi Papua Pegunungan serta kepala BPKAD Kabupaten Jayawijaya. Kemudian dilanjutkan dengan penyerapan aspirasi melalui session tanya – jawab dan masukan yang dimoderasi oleh Bapak Plt. Sekda, Petrus Mahuse, AP., M.Si.
Kegiatan Ranwal RPJM kabupaten Jayawijaya Tahun 2025 – 2029 telah dihadiri oleh Bupati Jayawijaya, Plt. Sekda, Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II, Ketua Komisi A serta anggota DPR Kabupaten Jayawijaya lainnya, Perwakilan dari Kapolres Jayawijaya, Kodim 1702 Jayawijaya – Pak Kasdim, para Asisten, Staf Ahli, Tenaga Ahli Bupati, seluruh pimpinan OPD, Akademisi, Praktisi, BUMN, BUMD, Ketua LMA, Tokoh Gereja, Kepala Distrik, OKP-Cipayung, Mahasiswa dan Masyarakat.