WAMENA, MJ : Bupati Jayawijaya, Atenius Murip, SH, MH, melepaskan 50 Anak Korban Aibon (AKA) yang Bupati menyebutnya Anak Emas Jayawijaya (AEJ) pada kesempatan apel pagi di halaman kantor Bupati, Wamena White House (WWH) yang disaksikan oleh ratusan ASN Jayawijaya, Kamis, 19 Juni 2025.
Dalam wawancara Bupati menyampaikan, mendata dan membina anak korban aibon atau kami mengubahnya Anak Emas Jayawijaya (AEJ) adalah implementasi program prioritas 100 hari kerja “Bupati dan Wakil serta dibantu senior intelektual Balim, kami telah menetapkan 12 program prioritas untuk 100 hari kerja. Mendata dan mencarikan solusi bagi anak-anak kita di pinggir jalanan adalah salah satunya. Dinas Sosial bersama Komunitas Lintas Batas sudah merampungkan data yakni sekitar 300an lebih anak. Untuk tahap awal, kami akan mengirim 50 anak dalam dua gelombang. Gelombang pertama 20 anak hari Sabtu ini (21/6/2025) sudah akan berangkat, sedangkan gelombang kedua 30 anak dalam minggu depan” ujar Bupati.
Lanjut Bupati, selama ini mereka hidup di jalan-jalan, mengisap aibon, tidak terawat padahal mereka adalah calon-calon pemimpin masa depan Jayawijaya maupun Papua Pegunungan, “saya punya mimpi dan visi, demi mereka ini saya pernah sampaikan dalam orasi politik, tembok pun akan kita robohkan. Maka saya mengajak kita semua mendoakan program ini, yang di jalan-jalan bukan berarti tidak memiliki masa depan. Siapa tahu besok-besok di antara mereka yang menjadi bupati atau wakil bupati, who knows ya, hanya Tuhan yang tahu” tuturnya.
Mengenai kegiatan di Yogyakarta, menurut Bupati mereka akan diasuh,”Pemda Jayawijaya kerjasama dengan sebuah Yayasan, untuk satu tahun. Anak-anak kita dibina untuk bisa menguasai dirinya misalnya mental, kepribadian, skill. Waktu mereka semua diatur mulai dari bangun pagi sampai kembali tidur malam. Pasti ada doa, ret-ret dan aktivitas bermain lainnya agar tidak bosan,” sambungnya.
Plh. Sekertaris Dinas Sosial, Indrawati Malino pada kesempatan ini menyampaikan bapak Bupati sendiri akan menghadiri MoU dengan pihak Yayasan Labera Kasih Yogyakarta dan didampingi oleh Asisten I, Asisten II dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jayawijaya.
Mengenai anak-anak lain yang tidak diberangkatkan, “yang tidak ikut berangkat diluar 50 anak akan tetap diusahakan dengan penyesuaian anggaran. Mereka bisa tahun depan atau dibina di Wamena setelah Pemda menyiapkan fasilitasnya”, ujarnya.